Sesaji Rewanda

15 Februari 2015

Halo Assalamualaikum...
Beberapa waktu yang lalu saya dapat tugas dari guru bahasa jawa disekolah saya,tugasnya yaitu disuruh mencari Upacara Tradisional yang ada dikota Semarang selain Dug Deran, nah sayapun bingung setau saya upacara tradisional yang ada dikota Semarang hanya Dug Deran,lalu saya searching mbah google tapi semua situs hanya membahas tentang Dug Deran, lahh galau lah saya,lalu ada salah satu situs yang belum saya buka yahh ini harapan terakhir saya semoga isinya selain Dug Deran dan Alhamdulillah saya menemukan Upacara Adat Sesaji Rewanda, yaa terdengar asing atau bahkan nggak pernah dengar hihi, Mungkin masih banyak lagi Upacara adat Tradisional yang ada di kota Semarang ini seperti Warak Ngendog yang juga dilakukan pada saat Dug Deran..
Mari kita lebih mengenal lagi budaya budaya yang ada di kota tercinta kita ini Kota Semarang dan kita harus melestarikannya dan mengenalkannya agar semua orang bisa tau budaya budaya yang ada di Kota Semarang ini.. Semoga Bermanfaat




Sesaji Rewanda

"Sesaji Rewanda" merupakan upacara ritual tradisional yang diselenggarakan di Wisata Alam Goa Kreo Semarang setiap bulan Syawal tepatnya pada hari ketiga Syawal. Rangkaian kegiatan diawali dengan arak-arakan karnaval oleh warga Talun Kacang, Kandri, Gunungpati yang dimulai dari masjid disekitar lokasi wisata biasanya dari halaman Masjid Al Mabrur menuju pelataran lokasi wisata. Arak-arakan karnaval terdiri dari Manggolodo, pembawa spanduk, pembawa umbul-umbul 4 warnah (Merah, Putih, Kuning, Hitam), pembawa bunga manggar, pembawa kayu jati, para santri, pembawa tumpeng sesaji, pager ayu, pager bagus dan para penari gado-gado Semarang.Sesampai di halaman Gua Kreo diadakan penyerahan tumpeng sesaji yang dilaksanakan oleh juru kunci kepada Rawenda (monyet-monyet penghuni Goa Kreo) baik yang masih hidup maupun yang sudah mati (leluhur/roh). Kemudian para santri naik kepuncak untuk melakukan tahlil bersama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar para karyawan, masyarakat Talon Kacang, dan para pengunjung diberkahi keselamatan, panjang umur dan rejeki yang halal. Pentas seni budaya juga digelar dilokasi upacara.Setiap tanggal 3 Syawal atau lebaran ketiga pada tiap tahun, Di Kawasan Wisata Goa Kreo selalu diadakan ritual Sesaji Rewanda. Ritual ini adalah sebentuk penghormatan mengenang jasa moyang para kera di wilayah kreo yang menurut kepercayaan warga Talunkacang telah turut membantu Kanjeng Sunan Kalijaga dalam upaya pencarian kayu jati untuk tiang utama (saka guru) Masjid Agung Demak.
Alkisah, setelah mengembara hingga Jatingaleh, Gombel dan sampai harus “mbarang” jadi dalang di Jatibarang, Kayu Jati yang diidamkan Kanjeng Sunan berhasil didapatkan. Konon, pokok Jati itu kemudian dihanyutkan di aliran kali Kreo mengingat sulitnya medan dan jalur transportasi saat itu. Hingga sampai di sekitar Goa Kreo sekarang, bahan-bahan kayu jati itu terhalang pusaran air di curug kedung sehingga tak bisa terus hanyut ke laut.
Saat itulah Kanjeng Sunan dihampiri empat (4) ekor kera berbulu Merah, kuning, putih, dan hitam. Seakan tahu & mengerti kesulitan Beliau, keempat Saat itulah Kanjeng Sunan dihampiri empat (4) ekor kera berbulu Merah, kuning, putih, dan hitam. Seakan tahu & mengerti kesulitan Beliau, keempat kera itu berbaik hati membantu Sunan untuk mengambil kayu jati yang tersangkut di curug kreo. Atas jasanya itulah Sunan Kalijogo menganugerahi keempat kera untuk ngreho (menjaga) wilayah itu. Dari situlah nama kreo diyakini berawal. Untuk mengenangnya warga talun kacang sejak dulu telah mengadakan tradisi sesaji rewanda ini secara turun temurun.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »